Ibu Rumah Tangga di Bungo diteror Pinjaman Online
Bagaimana tidak, hal ini terjadi pada ibu rumah tangga di Kabupaten Bungo berinisial SM (35) yang menjadi korban teror debt collector pinjaman online dengan bahasa yang tidak sopan. Dalam unggahan yang dibuat, debt collector ini menagih hutang temannya hingga mengeluarkan kata-kata kasar dan melibatkan keluarga.
Padahal menurut SM ia tidak pernah melakukan peminjaman melalui aplikasi pinjaman online, dirinya mengakui hanya iseng mencoba dan tidak pernah cair, namun anehnya dirinya dianggap telah melakukan peminjaman dengan nilai jutaan rupiah, tentu saja hal ini membuat dirinya kaget,
"saya diancam akan disebarkan beberapa poto pribadi dan akan di share ke sosial media atau dikirim ke seluruh kontak di hp saya, saya merasa resah dan takut kalau ada orang lain yang bisa mengakses hp saya" ujarnya
Saat dikonfirmasi apakah dirinya sudah melaporkan kepada pihak berwajib, ia menjelaskan bahwa dirinya sudah melapor ke pihak berwajib namun karena pengancam ini selalu berganti ganti nomor hp sehingga sulit untuk dilacak keberadaannya.
Untuk mengantisipasi pencemaran nama baik dimata masyarakat dirinya menyampaikan pesan berantai (broadcat) kepada seluruh kontah WhatsApp di Hp nya yang isinya sebagai berikut:
"Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Saya atas nama SM mohon maaf kepada saudara, keluarga, teman2 dan kerabat sekalian.
Disini saya ingin menginfokan kepada semuanya apabila ada orang atau pihak2 yg menghubungi baik via telpon atau sms bahkan WhatsApp yg mengatasnamakan saya atau terkait nama saya, mohon jangan direspon.
Karena data2 saya sedang diacak2 dan dimainkan oleh orang2 serta pihak yang tidak bertanggungjawab dan dijadikan sebagai modus penipuan.
Jadi, saya harap agar jangan meresponnya. Apa lagi kalo ada yang mengatakan saya meminjam uang dan menjamin no saudara, keluarga, kerabat dan teman2, mohon jangan dipercaya, karena itu bukan saya.
Agar tidak menggangu terus menerus, harap diamkan saja apa bila ada pihak2 seperti itu jangan meresponnya, karena jika direspon mereka akan terus mengganggu bahkan meneror dan memaksa meminta sejumlah uang. jadi harap dibiarkan saja, jangan digubris serta jangan dipercaya apa bila diberitakan bahwa saya menjadikan no saudara, keluarga, teman2 atau kerabat sebagai no kontak darurat atau penjamin, karena saya tidak pernah melakukan hal tersebut.
Saya berharap kondisi ini bisa dipahami dan dimaklumi, kurang lebihnya terimakasih dan mohon maaf atas ketidaknyamanan ini🙏
Terima kasih
Note : Saat ini, terkait kebocoran data pribadi saya yang disalahgunakan orang orang-orang atau pihak yang tidak bertanggungjawab sedang didalami oleh instansi terkait yang membidangi masalah ini, yakni kuasa hukum."
Post a Comment